September 27, 2011

Boo, Anjing dengan Jutaan Penggemar

Siapa yang sangka jika seekor anjing bisa memiliki begitu banyak penggemar tanpa harus membintangi iklan ataupun film. Boo, anjing jenis Pomeranian memiliki 1,79 juta penggemar yang membanjiri akun Facebook-nya dengan pujian.



Ketenaran anjing berusia lima tahun ini bermula ketika seorang teman dari pemiliknya mengunggah foto-fotonya di sebuah situs jejaring sosial. Sejak saat itu, banyak orang tertarik untuk mengoleksi gambar-gambarnya. Kepopuleran Boo tidak hanya sebatas itu. Selebritas sekelas Khloe Kardashian dan Kesha juga merupakan penggemar beratnya.



Boo terkenal karena bulu di kepalanya yang lebat. Sang pemilik telah berusaha mati-matian untuk menyingkirkan bulu keramat di atas kepalanya itu. Beruntung sang pemilik tidak berhasil menyingkirkannya. Pasalnya, bulu yang pada awalnya dinilai sebagai bencana itu justru mendatangkan banyak keberuntungan. Boo kini bahkan tengah sibuk mempromosikan bukunya yang bertajuk Boo, the Life of the Worlds Cutest Dog, yang tak lain adalah koleksi gambar-gambar yang menampilkan kelucuannya.

Depapepe Ingin Coba Musik Dangdut

Kebanyakan orang akan merasa bosan mendengarkan lagu instrumentalia. Namun jika Anda mendengarkan Depapepe, mungkin Anda akan memiliki opini yang berbeda.

Depapepe adalah band instrumentalia yang digawangi oleh duo gitaris handal asal Jepang, Miura dan Takuo yang terbentuk pada November 2002. Berawal dari aksi bermusik di pinggiran jalan kota Kobe, kini popularitas mereka sudah mendunia.

Musik yang mereka usung tidak main-main. Depapepe berani mengajak pendengarnya untuk berimajinasi tentang keindahan alam dan daya emosi manusia lewat petikan gitar.

Sabtu (24/9) lalu, Yahoo! Indonesia OMG sempat berbincang-bincang dengan Tokuo dan Miura saat mereka datang ke Jakarta untuk tampil dalam acara musik “Java Soulnation” 2011. Siapa sangka, ternyata mereka mengenal Indonesia melalui musik dangdut.

Bagaimana kalian bisa bertemu?
Miura: Kami bertemu saat kami bekerja paruh waktu di tempat yang sama. Kami masing-masing memiliki band dan menjadi gitaris di band itu. Dari situlah kami memutuskan bermain bersama.

Apa yang membuat kalian memutuskan untuk memilih instrumentalia?
Miura: Kami adalah penggemar band J&B. Band ini merupakan band instrumentalia.

Bagaimana cara kalian menjelaskan lagu tanpa lirik? Kalian yakin kalau para penggemar mengerti pesan apa yang hendak Anda sampaikan?
Miura: Pada dasarnya yang terpenting adalah judul lagunya. Dari sana kami merasa bahwa orang-orang yang mendengarkan lagu itu bisa menebak apa yang ingin kami sampaikan. Untuk isi pesannya sendiri, semua pendengar bebas menggunakan imajinasi sendiri.

Pernah berpikiran untuk memasukkan lirik dalam lagu-lagu Depapepe?
Miura: Kalau dari kami sendiri, mungkin kami tidak berpikiran untuk memasukkan lirik lagu. Tapi jika ada musisi yang berminat untuk kolaborasi, kami tidak menutup kemungkinan.

Apa kalian kangen dengan pertunjukkan jalanan kalian di Kobe dulu?
Miura: Kami ingin lagu bermain lagi seperti dulu. Sampai sekarang pun kami masih sering bermain di pinggir jalan, terakhir bulan lalu.

Umur kalian berbeda enam tahun. Bagaimana cara kalian menyatukan opini masing-masing saat menciptakan lagu?
Miura: Keputusan selalu ditentukan oleh Tokuo. Saya sih biasanya ikut saja.

Apakah ini kunjungan pertama kalian ke Indonesia? Apa yang kalian tahu tentang negara ini?
Miura: Ya ini kunjungan pertama kami ke Indonesia. Yang kami tahu tentang negara ini sebenarnya lebih pada alat musiknya, alat musik perkusi untuk dangdut. Kami melihatnya di televisi dan ingin mencobanya.

Siapa artis yang paling ingin kalian tonton di Java Soulnation tahun ini?
Miura: Kami ingin melihat penampilan dari LMFAO.

Kenapa?
Miura: Kami pernah menonton video klipnya dan mereka sangat keren. Kami ingin melihatnya langsung.

Sekarang Depapepe berada di bawah naungan label mayor. Jika harus memilih antara idealisme bermusik, dengan uang dan popularitas, mana yang akan kalian pilih?
Tokuo: Walaupun sekarang kami berada di bawah naungan label mayor, kami bebas membuat lagu. Justru kalau kami tidak melakukan hal yang kami inginkan, kami tidak akan mendapatkan uang.

Empat Hari Merayap Selamatkan Diri

Seorang pria merangkak selama empat hari menyeberangi gurun Utah,Amerika Serikat setelah kakinya patah saat ia melakukan pendakian sendirian, tindakan yang diilhami oleh film Hollywood tentang seorang pria yang membuntungi lengannya setelah tertindih batu besar di jurang yang sama.

Amos Wayne Richards (64) dari Concord, North Carolina, sekarang mulai pulih di rumahnya.

Petugas Canyonlands National Park menemukan Richards empat hari setelah ia jatuh dari ketinggian tiga meter di Little Blue John Canyon pada 8 September, demikian laporan AAP, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin. Selain Richards menderita cedera pada kakinya, tulang pundaknya juga terlepas tapi ia bisa mengembalikannya ke tempatnya.

"Saya memerlukan waktu tiga atau empat menit untuk mengobati pundak saya dan mengembalikan tulangnya ke tempatnya dan segera setelah tulang itu kembali ke tempatnya, saya berdiri dan menyadari pergelangan kaki saya sedikit cedera," kata Richards kepada MBTV di Charlotte.

Tanpa sinyal telefon genggam dan cuma memiliki dua potong protein untuk dimakan, Richards mulai merangkak kembali ke mobilnya di seberang daratan terjal tersebut. Ia mengisi botol airnya dengan air hujan saat ia dengan penuh penderitaan menyusuri jalannya, akhirnya ia menyeret dirinya untuk menempuh jarak hampir delapan kilometer.

"Saya sebenarnya mengikuti GPS saya, merangkak di bekas jejak kaki saya ...," kata Richards.

Penjaga taman nasional mulai mencari Richards pada 9 September, setelah tempat berkemahnya ditemukan kosong, kata Denny Ziemann, kepala petugas taman nasional Canyonlands and Arches.

Mereka menemukan mobil Richards dua hari kemudian di jalan menuju Little Blue John Canyon, yang merupakan bagian dari daerah terpencil Canyonlands dan Maze District tapi secara teknis itu berada di luar perbatasan taman nasional.

"Pencarian dilakukan dengan sangat cepat" dan segera mereka menyadari Richards telah melakukan pendakian, kata Ziemann.

Dalam waktu beberapa jam, satu helikopter menemukan Richards --yang menggunakan lampu di kameranya untuk menarik perhatian pilot helikopter, cuma dua kilometer dari mobilnya.

Richards dirawat karena cedera di kakinya dan kekurangan cairan, di rumah sakit di Moab, Utah, sebelum kembali ke North Carolina untuk menjalani pengobatan.

Ziemann mengatakan hasilnya mungkin bisa lebih buruk lagi bagi Richards, sebab ia mendaki sendirian dan tanpa memberitahu siapa pun mengenai rencananya. Temperatur di wilayah itu di atas 20 derajat Celsius pada siang hari dan di atas 10 derajat pada malam hari.

Pada 2003, pendaki Aron Ralston melakukan pendakian di tempat yang sama tanpa memberitahu siapa pun mengenai rencananya. Ia terjebak batu besar dan dipaksa memotong lengannya untuk membebaskan diri.

Ralston merinci perjuangannya di satu buku. Kisahnya belakangan diadaptasi ke film yang mendapat nominasi Oscar, "127 Hours".

Partikel Neutrino yang Melampaui Kecepatan Cahaya

Sejumlah ilmuwan di Swiss mengungkapkan bahwa dari hasil penelitian mereka selama bertahun-tahun, mereka menemukan sebuah partikel kecil yang kecepatannya melebihi kecepatan cahaya dan melawan hukum alam. Demikian dilansir CNN, Jumat (23/9/2011).

Para ahli fisika ini mengatakan jika partikel yang berbentuk neutrinos ini dikirim di bawah tanah dari laboratorium di Swiss dan Italia berjarak 730 kilometer dan sampai kurang dari satu detik jika di banding dengan kecepatan cahaya yang dipancarkan dalam jarak yang sama.

Laporan ini dipublikasikan oleh lembaga peneliti yang bekerja di sebuah proyek bernama eksperimen Opera yang berbasis di European Organization for Nuclear Research yang dikenal dengan nama CERN.

CERN adalah tempat dari Large Hadron Collider. "Saya kaget dan sungguh di luar dugaan," demikian ujar Antonio Ereditato, juru bicara proyek Opera di Universitas Bern di Swiss.

Meski demikian, para peneliti yakin jika apa yang mereka lakukan sudah benar. Penemuan ini tentu saja menantang teori Albert Enstein tentang relativitas dan teori klasik yang mengatakan tak ada satupun yang bisa mengalahkan kecepatan cahaya.

"Ini adalah penemuan yang luar biasa jika benar," kata Professor Neville Harnew, kepala peneliti partikel fisik di Oxford University. Ia menambahkan, jika peneliti konsisten menunjukkan kebenaran itu maka ini adalah bentuk revolusi fisika seperti yang suda dikenal selama ini.

Prediksi: Indonesia Maju pada Tahun 2025

Medan (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pada tahun 2025 Indonesia akan menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 12 besar dunia melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan.

"Untuk menjadi negara maju tersebut ada beberapa hal yang harus dilakukan mulai saat ini, yakni pengembangan mutu modal manusia, pemanfaatan seluruh sumber pembiayaan pembangunan, pola pengelolaan anggaran dan kekayaan negara yang lebih baik," katanya di Medan, Senin.

Hal tersebut dikatakannya pada kuliah umum di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dengan judul" Mewujudkan Masyarakat Yang Lebih Sejahtera Melalui Implementasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia".

Kemudian, lanjut Hatta, yang perlu juga dilakukan adalah tetap mempertahankan keberlanjutan jaminan sosial dan penanggulangan kemiskinan, dan mengubah mindset terutama pada kalangan muda.

"Untuk menuju visi menjadi negara maju tersebut, yang paling pertama dilakukan adalah merubah mindset atau cara pandang terutama pada kalangan muda," katanya.

Selanjutnya Hatta mengatakan, manusia harus memulai segala sesuatu dengan cara merubah pola berpikirnya. Kalau pola pikir tersebut sudah baik dan sesuai dengan pandangan kedepan, maka langkah yang akan diambil juga akan sesuai dengan yang diharapkan.

Cara pandang yang diharapkan adalah bagaimana kalangan muda lebih memiliki jiwa enterpreneurship atau kewirausahaan. Mengingat Indonesia memiliki berbagai Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah.

Dengan SDA yang melimpah dan diselaraskan dengan jiwa kewirausahaan kalangan muda, maka kedepan Indonesia tidak akan lagi mengekspor, namun akan mengolah sendiri SDA tersebut.

"Dengan mengelola sendiri SDA tersebut, maka upaya percepatan ekonomi Indonesia dapat terwujud. Tahun 2025 kita harus bisa sejajar dengan negara-negara maju, ini adalah tugas mahasiswa sekarang dan harus segera merubah mindset untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan," katanya.

Usai memberikan kuliah umum, Hatta Rajasa juga berkesempatan menanda tangani prasasti pembangunan gedung kuliah F UMSU serta memberikan bantuan dana sebesar Rp100 juta.

Gadis Kecil Pemakan Bola Lampu

Seorang gadis kecil memiliki keanehan yaitu suka mengonsumsi benda-benda yang berbahaya seperti bola lampu. Gadis kecil bernama Natalie Hayhurst sering membahayakan dirinya karena mengidap kondisi yang sangat aneh. Demikian diberitakan Daily Mail, Senin (26/9/2011).

Pada Februari lalu, Natalie yang berusia tiga tahun hampir meninggal dunia karena memakan bola lampu yang diambilnya di kamar tidur.

Tidak hanya bola lampu, Natalie juga suka mengunyah batu dan tongkat dan pernah memakan batu bata. "Itu seperti cokelat kelihatannya," kata Natalie, lugu.

Sang ibu bernama Colleen (31) harus berjuang menjaga anaknya agar tidak memakan benda-benda yang bisa membahayakan jiwanya.

"Ia tidak mencoba memakan kaca sejak itu melukainya namun ia akan mencoba mengunyah baru dan tongkat yang ditemukan di taman," ujar Colleen.

Collen asal Terre Haute, Indiana, Amerika Serikat (AS), mengatakan anaknya hampir meninggal gara-gara memakan gelas dan dokter kemudian mengirim Natalie ke RS St Vincent Children's Hospital. Kaca yang dikonsumsinya berhasil dikeluarkan.